9 Sajian Khas Minangkabau yang Tak Kalah Menggugah Selain Rendang

by -di lihat 46 kali
9 Sajian Khas Minangkabau yang Tak Kalah Menggugah Selain Rendang





,


Jakarta


– Suku Minangkabau ternyata dikenal karena keragaman masakannya yang menggugah selera. Tak hanya rendang saja yang sudah tenar di kancah internasional, masih banyak hidangan tradisional unik dengan rasanya sendiri serta cerita dibelakangnya.

Berikut ini adalah sejumlah hidangan tradisional Minangkabau yang terkenal selain rendang:


1. Nasi Kunyik (Nasi Kuning Minang)

Menurut artikel berjudul “Aneka Makanan Khas Dalam Upacara Adat dan Keagamaan Masyarakat Padang Pariaman”, nasi kunyik merupakan makanan tradisional Minangkabau yang umumnya dihidangkan pada acara-upacara seperti perkawinan, batagak penghulu (penobatan pemimpin adat), serta ritual turun mandi. Tidak sama dengan jenis nasi kuning dari wilayah lain, nasi kunyik asli Minang diperbuat dari beras ketan yang direbus dengan tambahan santan dan kunyit, menciptakan cita rasa gurih dan kelembutan yang istimewa. Sajian ini sering dikemas dengan mempergunakan daun pisang dan dilengkapi pula dengan potongan kue bolu atau lapek bugih sebagai pelengkap.


2. Pinyaram

Pinyaram merupakan hidangan tradisional Minangkabau yang sangat mirip dengan kue cucur. Kue ini biasanya disajikan pada berbagai upacara adat seperti perkawinan, peringatan Maulid Nabi, puasa Ramadhan, hingga perayaan Idul Fitri dan Idul Adha. Pinyaram terdiri dari campuran tepung beras, gula jawa, dan santan sehingga memberikan rasa manis dengan tekstur crispy di luar tetapi lembut di dalam. Desainnya melingkar dengan area pusat sedikit lebih tebal daripada sisinya.


3. Lapek Bugih

Lapek bugih merupakan hidangan kuno asli Melayu yang biasa dipresentasikan pada bermacam-mac Crowley upacara budaya serta agama. Hidangan tersebut diramu dari tepung pulut yang telah diberi isi parutan kelapa ditambah gula jawa, kemudian dilapisi menggunakan dedaunan sawit sebelum dimasak secara kukusan. Lapek bugih menampilkan sifat lembut bertekstur bersama cita rasa manis unik nan memanjakan lidah yang datang dari campuran gula aren.


4. Kalio

Kalio merupakan varian dari rendang yang diproses dalam durasi lebih cepat, menjadikannya memiliki tekstur lembab dan warna cenderung kekuningan. Walaupun terkesan sama dengan rendang, kalio kerap kali hadir di warung makan Padang dikarenakan proses pemasakannya yang tak sepanjang untuk menghasilkan rendang kering. Bahan utama kalio bisa menggunakan daging sapi, ayam, ataupun jengkol.


5. Gulai Tambusu

Kepleasantan hidangan ini sungguh sudah tidak perlu dipertanyakan. Tidak hanya pada hari raya, gulai tambusu juga kerapkali disajikan untuk kebutuhan sehari-hari. Masakan unik ini adalah sajian istimewa dari Bukittinggi yang setara populeritasnya dengan masakan-masakan lain saat hari besar. Gulai tambusu dibuat menggunakan usus sapi yang telah dilengkapi isi berisi tahu serta telur. Kemudian bahan tersebut dikaitkan dan direbus bersama kuah santan yang mengandung rempah-rempah. Keenakannya pastinya akan menjadikan semua orang penasaran dan ingin mencicipi lebih banyak.


6. Dendeng Batokok

Dendeng batokok merupakan hidangan tradisional Minangkabau yang menggunakan potongan halus daging sapi yang dihentak-hentakkan (batokok) sebelum proses penyedapan dan penggorengan. Setelah itu, daging tersebut dilapisi dengan saus sambal spesial buatan dari campuran cabai merah dan bawang, menciptakan cita rasa yang pedas serta gurih. Sajian ini biasanya dinikmati bersama nasi putih panaskan.

7. Opor Putih

Menjadi kebiasaan di beberapa wilayah untuk menghidangkan opor sebagai hidangan spesial Idul Fitri, termasuk juga di daerah Padang. Meskipun masakan khas Minang pada umumnya cenderung pedas, tetapi jenis makanan ini agak berbeda. Opor putih merupakan sajian Idul Fitri khas dari Padang yang populer saat Hari Kemenangan. Secara dasar, opor ini mirip dengan opor lainnya, tapi tanpa penambahan kunyit. Inilah alasan kenapa disebut opor putih, dikarenakan warna kuahnya yang putih bersih. Rasanya sangat enak dan dipenuhi bumbu rempah-rempah pilihan.

8. Sala Lauak

Menurut informasi di situs web resmi kemenparekraf.go.id, salah satu hidangan tradisional asli Minangkabau yang memiliki rasa gurih dan enak serta wajib untuk dicoba adalah sala lauak. Aslinya berasal dari daerah Pariaman, sajian ini berbentuk bulat mirip seperti combro yang biasa ditemui di Jawa Barat. Akan tetapi, bedanya antara sala lauak dengan combro yaitu pada pengisian yang menggunakan ikan teri atau udang cincang, tidak sama seperti oncom dalam kombro. Umumnya, sala lauak dimakan saat bersantai sebagai camilan sederhana.

9. Lamang Tapai

Lamang tapai merupakan hidangan tradisional Minangkabau yang biasa dihidangkan pada masa puasa Ramadhan atau acara adat. Lamang dibuat dari beras ketan yang dikukus didalam tabung bambu bersama santan, sementara itu tapai adalah hasil fermentasi beras ketan hitam yang memiliki rasa manis dengan sentuhan kecut. Gabungan kedua elemen ini membentuk sebuah kombinasi rasa spesial dan enak.


Vivia Agarta Febriati

berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini.

Piliham editor:

No More Posts Available.

No more pages to load.