Real Madrid Dilumat Barcelona Lagi: Alasan Tim Wanita Madrid Kurang Gemilang dari Rekan Setimnya

by -di lihat 0 kali

Real Madrid Femenino dikalahkan oleh Barcelona Femeni kali ini. Terkini, Real Madrid mengalami kekalahan pada pertandingan leg kedua semifinal Copa de la Reina musim 2024/25 saat bertandang ke markas Barcelona di Stadion Johan Cruyff, Barcelona. Skor akhirnya adalah 3-1 untuk Barcelona.

Blaugrana

pada Rabu (12/3) malam.

Kemenangan Barcelona terwujud karena adanya gol dari Patri Guijarro (24′) serta Ewa Pajor (48′, 68′). Sementara itu, Real Madrid dapat menyambar satu-satunya skor melalui tendangan Signe Bruun pada masa tambahan babak pertama (90+1′). Total agregat kedua tim dalam dua ronde ini menghasilkan perolehan akhir sebesar 8-1 bagi Barcelona.

Hasil ini membawa Barcelona dengan lancar menuju tahap final Copa de la Reina musim 2024/25. Mereka siap bertemu dengan sang juara dari pertandingan semi-final kedua antara Granada dan Atletico Madrid, yang baru akan bermain leg kedua pada malam hari ini.

Pada saat yang sama, kekalahannya kemarin telah memperpanjang rekam jejak negatif Real Madrid ketika berhadapan dengan Barcelona. Secara keseluruhan,

El Real

memakan 20 kekalahannya dalam 20 pertandingan yang berlangsung di beberapa kompetisi semenjak tahun 2020 kemarin.

Catatan tim wanita Real Madrid sungguh sangat bertolak belakang dibandingkan dengan tim pria saat menghadapi Barcelona.

El Clasico

laki-laki yang memiliki riwayat panjang sejak tahun 1902,

Transfermarkt

Mencatat bahwa kedua tim telah berjumpa sebanyak 259 kali. Real Madrid mendominasi dengan raihan 106 kemenangan, sedikit di depan Barcelona yang memiliki 102 kemenangan.

Belum termasuk catatan dari kompetisi lokal maupun Eropa, Real Madrid pria adalah sang juara di Benua Biru dengan memiliki 15 gelar Liga Champions. Sebalinya, Real Madrid Femenino belum juga menyentuh kemenangan sejak didirikan pada tahun 2020 hingga saat ini tanpa ada satupun trofi yang diraih.

Pertanyaan muncul, kenapa Real Madrid Femenino tidak seagresif tim pria mereka?

1. Baru Seumur Jagung

Tim lelaki Real Madrid telah ada sejak tahun 1902 dengan nama Madrid C.F pada masa itu. Berbekal riwayat yang panjang, mereka mampu tumbuh sebagai salah satu klub terkemuka di Eropa bahkan dunia sampai hari ini. Mereka meraih 36 juara liga dalam negeri, memenangkan 15 penghargaan Liga Champions, serta mengumpulkan lima kali gelar Piala Dunia Antar-Klub sehingga membuktikan dominasi mereka di panggung internasional.

Walaupun memiliki sejarah yang panjang, Real Madrid baru membentuk tim wanitanya pada tahun 2020. Ini terjadi setelah mereka mengakuisisi sebuah tim wanita asal Spanyol.

Oleh karena itu, Presiden Real Madrid, Florentino Perez, awalnya terpikir oleh kesempatan dan pertumbuhan cepat yang ditampilkan oleh Liga F (Liga Sepak Bola Wanita Spanyol). Namun, bukannya mendirikan tim wanitanya sendiri, Perez justru membeli sebuah klub lokal dari Madrid bernama CD Tacon. Biaya pengambilalihan tersebut diperkirakan mencapai kira-kira 300 ribu euro atau setara dengan Rp4,8 miliar.

CD Tacon telah didirikan sejak tahun 2014 dan kemudian sukses mendapatkan promosi ke liga utama sepak bola wanita di Spanyol pada tahun 2019.

Walaupun telah ditanggung sejak 2019, barulah pada musim 2020/21 mereka dapat menggunakan nama Real Madrid Femenino. Pada tahun itu juga, Real Madrid akhirnya mampu bersaing di Liga F. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa ada selisih waktu hingga 108 tahun antara tim sepak bola pria dan wanita dari Real Madrid.

2. Tidak Memiliki Jejaring Akademik Bertingkat

Alasan lain kenapa Real Madrid Femenino tidak setangguh tim pria adalah kurangnya sistem akademi atau program pelatihan yang serupa dengan tim pria. Hal ini cukup wajar, mempertimbangkan bahwa klub hanya berdiri selama lima tahun belakangan.

Tim pria, Real Madrid dikenal sebagai salah satu klub dengan sistem pengembangan bertingkat terbaik di Benua Biru. Mereka memiliki sekolah sepak bola yang disebut La Fabrica dan mengasuh para pemain mulai dari kategori Benjamin, Alevin, Infantil, Juvenil, sampai Castilla.

Pada awal tahun 2021, Real Madrid Femenino baru memiliki tim satelit atau Tim Castilla-nya.

Kekurangan sistem pengembangan yang bertingkat menyebabkan Real Madrid Femenino perlu mendatangkan pemain berkualitas tinggi dari luar melalui proses transfer.

Strategi ini sebetulnya hampir sama dengan apa yang dilakukan oleh tim pria. Oleh karena itu, mereka memiliki gelar tersebut.

Los Galacticos

, tim yang memiliki sejumlah besar pesepakbola berbakat internasional.

Pada tahap awal pembentukannya, tim Real Madrid Femenino mendatangkan pemain-pemain terkenal seperti Kosovare Asllani dan Sofia Jakobsson dari Swedia. Musim-musim selanjutnya,

El Real

juga menandatangani sejumlah pemain seperti Linda Caicedo sampai Hayley Raso.

3. Investasi Tidak Sepersen Tim Pria

Bila terdapat elemen tambahan yang membuat Real Madrid Femenino tidak secemerlang tim pria mereka, kurangnya dana dari klub bisa menjadi alasan tersebut. Pada musim panas tahun 2023 lalu, Real Madrid dengan leluasa mendapatkan beberapa pemain bintang seperti Jude Bellingham dan juga Arda Guller.

Belanja besar Real Madrid terus berlangsung pada musim panas 2024 saat mereka berhasil merekrut Kylian Mbappé dari Paris Saint-Germain. Meskipun kedatangan Mbappé tidak mengharuskannya membayar biaya transfer, upahnya sangat tinggi mencapai angka 31,2 juta Euro setara dengan kurang lebih Rp550 miliar tiap tahunnya.

Tim Madrid Femenino kembali berbeda pendapat tentang masalah tersebut, di mana selama dua musim terakhir mereka sangat jarang menghabiskan uang untuk pembelian pemain.

Mulai tahun 2023, baru sedikit bintang yang direkrut oleh klub, misalnya Hayley Raso dan Alba Redondo. Bahkan kedua atlet ini diperoleh Madrid tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Oleh karena itu, tidak heran jika performa Real Madrid Femenino dalam sepak bola wanita Eropa kurang mencolok dibandingkan dengan tim pria mereka.


Tentang Penulis: Samsul Budaeri

Gravatar Image
Samsul Budaeri adalah seorang penulis dan koresponden di media online BOGORMEDIA. Dia juga sebagai Admin di website media tersebut.

No More Posts Available.

No more pages to load.