Kehilangan Kasat Reskrimum Polres Bintuni Didiskusikan di DPR RI
JAYAPURA
– Kehilangan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintini, Papua Barat, Iptu Tomi Samuel Marbun pada tanggal 18 Desember lagi-lagi mendapatkan perhatian dari masyarakat dan para politisi. Hal ini terjadi setelah istrinya serta keluarganya berpartisipasi dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDP Umum) bersama Komisi III DPR RI, pada hari Senin, 17 Maret tersebut.
Di halaman Instagram istrinya Kasi Reskrims yang bernama Rubrtarigan, dia mengungkapkan perasaannya tentang situasi yang dialami oleh suaminya ketika menjalankan kewajibannya sebagai abdi negara.
“Ops rahasia ini pernah beberapa kali suamiku bertanya pendapatku mengenai operasi KKB tersebut. Singkat ceritanya, pada satu kesempatan saat kita sedang makan siang dan aku menyusuinya, tiba-tiba suamiku berkata. Ini harus dipaksakan agar dia cepat berangkat ke hutan sebelum TR keluar, oleh karena itu buruan tangkap Kombes,” tulis Rubrtarigan di akun Instagram-nya.
Beberapa postingannya juga muncul di Instagram, dia menulis, “Saya sama sekali tak berniat menghakimi lembaga-lembaga berwenang. Saya melakukan ini hanya untuk mendapatkan kejelasan serta keadilan bagi suami saya, sang ayah dari anak saya yang telah lenyap tanpa kabar selama tiga bulan,” keluhnya.
Mulai sekarang, saya akan mengisahkan pengalaman-pengalaman saya mulai bulan Januari sampai pada akhirnya keputusan itu terbentuk.
speak up
ke publik” tulisnya.
Saat yang sama, Polda Papua Barat membantah klaim terkait kemungkinan adanya tindakan penghasutan dalam kasus hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun ketika sedang mengejar anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di bulan Desember tahun 2024 silam.
“Tidak terdapat indikasi sabotase maupun penghapusan yang disengajakan dan lainnya. Dia adalah adik laki-lakiku, junior serta rekan kerjaku,” tegas Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ongky Isgunawan dalam pernyataan video selama konferensi pers di Mapolda Papua Barat pada hari Selasa (18/3).
