Ketrampilan dalam berinteraksi sosial atau bergaul telah menjadi suatu keahlian vital bagi manusia guna kelangsungan hidupnya.
Namun, kebolehan dalam bersosialisasi ini tidak timbul secara instan sepanjang proses pertumbuhan dan perkembangan, melainkan perlu diajarakan dengan tepat oleh para orangtua kepada anak-anak mereka.
Menurut
Parenting Science
, sejumlah studi mengindikasikan bahwa peran orangtua cukup signifikan dalam membimbing anak untuk belajar bersosialisasi dan membuat teman.
Melalui sosialisasi, si anak akan mempelajari cara mengaplikasikan tutur kata yang sopan, perilaku yang benar, serta banyak aspek lainnya.
Mempelajari keterampilan berinteraksi dengan orang lain sejak usia muda dapat membentuk kepercayaan diri pada anak dalam mengambil tindakan serta membuat pilihan yang tepat.
Ketika anak berinteraksi dengan orang lain, dia akan mempelajari tentang variasi yang terdapat di lingkungannya.
6 Keuntungan Menambahkan Minyak Hati Ikan Cod ke dalam Diet Anak Untuk Pertumbuhan Mereka
Bagaimana Membantu Anak Belajar Sosialisasi Melalui Lingkungan Sekitar mereka
Berikut adalah beberapa metode sederhana yang dapat Bunda dan Ayah gunakan di rumah untuk membantu si kecil belajar berinteraksi dengan dunia sekelilingnya.
1. Undang anak untuk main di dalam rumah
Mengikutsertakan orang lain dalam permainan adalah metode sederhana untuk mendidik anak tentang berinteraksi sosial.
Sebagai contoh, undang anakmu untuk memainkan permainan ular tangga dan ajari mereka cara bertukar giliran dengan benar.
Terangkan kepada si kecil bahwa saat dia berinteraksi dengan kawan-kawannya nanti, dia dapat mengikuti pola tingkah laku yang serupa.
2. Berikan ilustrasi tentang tindakan yang benar
Anak merupakan individu yang paling ahli dalam mengikuti pola perilaku orangtuanya.
Maka dari itu, tunjukkan kepada Moms dan Dads tentang cara berkomunikasi dan bertingkah laku dengan tepat di hadapan buah hati mereka.
Pastikan kamu memperlihatkan perilaku positif, bicara dengan sabar, bersikap murah hati, serta usahakan mengajari si kecil bagaimana caranya menyelesaikan perselisihan secara damai.
3. Ajak anak berpartisipasi dalam kegiatan bersama grup.
Berikan peluang kepada anak agar bisa ikut bergabung dalam salah satu kelompok, seperti klub olahraga, program pramuka, ekskul tarian, atau aktivitas lain yang dapat mengembangkan potensi si anak.
Biasanya anak-anak akan sangat bergembira jika diberi kesempatan untuk memperlihatkan keahlian dan ketertarikannya.
Salah satu alasan mengapa anak mungkin merasa kurangpercaya diri adalah ketika mereka tidak diberikan kesempatan untuk mengekspresikan dirinya.
Ini tidak hanya akan mendukung perkembangan bakat anak, tetapi juga memberi mereka peluang berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar.
4. Ajarkan anak untuk mempraktikkan komunikasi visual melalui tatap muka.
Mengadakan kontak mata mungkin merupakan sesuatu yang sederhana, tetapi bagi beberapa individu, ini bisa menjadi tantangan tersendiri.
Sebenarnya, pertemuan pandangan mata sangatlah krusial ketika bercakap-cakap dengan seseorang, sebab hal itu dapat mengindikasikan bahwa si anak tengah memperhatikan dan mencermati apa yang disampaikan oleh lawan bicaranya.
Sehingga, ketika Moms dan Dads sedang bercakap-cakap dengan buah hati, usahakanlah untuk mengasah keterampilan mereka dengan mendorongnya agar menjalin komunikasi visual langsung dengannya.
Oleh karena itu, anak akan semakin terbiasa dan merasa yakin dalam melaksanakan kontak mata saat bersosialisasi atau menuturkan sesuatu kepada pihak lain.
5. Beri tahu anak untuk selalu menanyakan hal-hal yang ingin mereka ketahui.
Mengajukan pertanyaan pada oranglain dapat mendukung anak dalam mempelajari berbagai aspek, seperti keterampilan berinteraksi dengan sesama.
Orangtua dapat mengajarkan anak untuk bertanya dengan mencoba mengecek keadaan atau menanyakan hal-hal lain pada kakek nenek ataupun saudara atau teman sebaya mereka.
Beritahu anak bahwa ada beberapa pertanyaan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, tidak hanya respons singkat seperti “ya” atau “tidak”.
Anak Anda pun dapat diajak untuk mengobrol dengan anggota keluarga serta kerabat lain lewat panggilan telpon.
Dengan mengajukan pertanyaan, si anak dapat memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya serta merasa lebih dekat dengan sesama manusia.
5 Metode Menangani Anak Pemilih Makanan, Simak Saran Berikut untuk Ibu
6. Kenalkan berbagai macam perasaan kepada si kecil
Memahami ragam perasaan serta keadaan batin dapat mendukung anak dalam mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial yang baik.
Orangtua dapat mengajarkan pada anak tentang perbedaan antara emosi yang positif dan emosi yang negatif.
Upayakan agar Anda tetap tenang secara emosional ketika anak membuat kesalahan.
Sesederhana itu, ungkapkan saja perasaanmu dengan menggunakan kata-kata.
Orang Tua pun dapat melakukannya ketika mengalami perasaan yang tak serupa.
Dengan mendidik mereka tentang hal itu sejak usia muda, diharapkan nantinya anak-anak akan dapat berinteraksi dan bergaul secara efektif dengan sesama dan lingkungan sekitar mereka.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di
()