MANTAN presiden Filipina
Rodrigo Duterte
diamankan setelah mendarat di Bandar Udara Internasional Manila pada Selasa, 11 Maret 2025. Berdasarkan informasi yang dikutip dari
Channel News Asia
, Duterte diamankan oleh kepolisian berdasarkan surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Ia ditahan sesaat setelah turun dari pesawat yang membawa dirinya dari Hong Kong. Sehari sebelumnya, pada hari Senin, dia menyatakan siap untuk ditangkap apabila ICC merilis surat perintah tersebut.
1. Terkurung oleh ICC
Dikutip dari
Antara
, Rodrigo
Duterte
Sudah sampai di Den Haag, Belanda. Saat ini, dia ditahan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Kantor Berita Filipina PNA menyampaikan bahwa KBRI di Belanda menginformasikan bahwa Duterte sudah datang pada hari Rabu petang, tanggal 12 Maret 2025.
Duta diteruskan ke Unit Kerjasama Yudisial oleh petugas penegakan hukum Filipina yang menemani dia di kantor registrasi ICC. Setelah tiba, Duterte akan menjalani proses pemeriksaan medis di pusat tahanan ICC.
2. Diangkut ke Den Haag
Setelah ditahan oleh Rodrigo Duterte, ia diterbangkan menuju Den Haag, Belanda pada Selasa malam, 11 Maret 2025 guna menjalani persidangan di depan ICC. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden Sara Duterte, putri biologisnya sendiri, seperti dilaporkan.
The Manila Times.
Dalam pernyataannya, Sara Duterte menganggap serahkan orang tu-nya ke Pengadilan Kriminal Internasional sebagai bentuk penindasan, perlakuan tidak manusiawi, serta pelecehan atas kedaulatan Filipina.
3. Cina Memantau
Pemerintah China menjelaskan mereka tengah memperhatikan situasi seputar penahanan Rodrigo Duterte. Mereka pun mendeskripsikan hal ini sebagai suatu kejadian signifikan. “Kejadian ini sangat penting dan tidak disangka-siang. Kami sudah menerima laporan tentang itu dan kami akan tetap awasi perkembangannya,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat memberikan keterangan pers di Beijing pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2025.
Mereka menekankan bahwa ICC perlu secara utuh mematuhi prinsip-prinsip saling melengkapi, melakukan tugas serta menggunakan wewenangnya berdasarkan hukum, dan pula harus mencegah adanya politisasi atau double standard.
4. Pencaptan Dihargai Sebagai Pelanggaran Aturan
Mantan penasehat hukum utama Duterte, Salvador Panelo menyebut tindakan penahanan tersebut ilegal. Dia menjelaskan bahwa otoritas hukum Duterte juga tidak berhak bertanya tentang alasan penangkapan tersebut. “Polisi Nasional Filipina tidak memberi izin kepada salah seorang pengacaranya untuk bertemu di bandara dan mengklarifikasi dasar hukum dari penahanan PRRD,” ungkapnya sambil menegaskan bahwa salinan instruksi ICC belum diserahkan.
Namun, pengacara Krisinta Conti, seorang asisten penasihat hukum dari ICC, menyebutkan bahwa surat perintah penahanan untuk Duterte sesuai dengan prosedur rahasia yang sangat ketat dalam ICC.
5. Alasan Penangkapan
Duterte diamankan ketika baru tiba di Bandara Manila dari Hong Kong pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2025.
Reuters
Melaporkan penangkapan tersebut berdasarkan permohonan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) lewat organisasi polisi global Interpol.
Dutrae akan dijebloskan dakwaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi saat ia menjabat sebagai presiden. Usai kedatangan tersebut, penasihat hukum utama mengeluarkan pernyataan resmi.
ICC
untuk menerbitkan surat perintahan penangkapan terhadap mantan presiden karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Sita Planasari
berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini