kepada masyarakat Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang R Wing Wiyarso mengatakan prosesi Dugderan kali ini juga menjadi momen menyambut Agustina setelah dilantik pada 20 Februari 2025.
Perhelatannya pun yang semula berlangsung 27 Februari, diundur menjadi 28 Februari 2025. Pasalnya, selama 21-28 Februari, Agustina menjalani retreat kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
“Dugderan ini merupakan tradisi ikoniknya Kota Semarang sekaligus bertepatan dengan pelantikan kepala daerah baru,” kata Wing, Senin (17/2).
Efisiensi Anggaran, Dugderan 2025 di Kota Semarang Digelar Sederhana
Wing mengatakan Dugderan yang mengangkat tema Bhineka Tunggal Budaya dalam Harmoni Dugder 2025, Agustina akan bertindak sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum.
Agustina akan memimpin upacara di Halaman Balai Kota Semarang. Prosesi berlanjut dengan pemukulan beduk sebagai tanda mulainya pawai peserta Dugder.
“Setelah prosesi pemukulan beduk oleh Ibu Wali Kota, menandai jalannya kirab budaya,” kata Wing.
Selanjutnya, sekitar 4 ribu anak sekolah tampil menunjukkan talentanya berupa flash mob di Halaman Balai Kota Semarang.
Ratusan Lapak Pedagang Dugderan Semarang Dibongkar Satpol PP
Setelah itu arak-arakan diikuti prajurit Patang Puluhan berjalan. Pasukan yang juga disebut Berkudo ini mengawali proses kirab budaya menuju Masjid Agung Semarang Kauman.
Pawai dimeriahkan oleh berbagai komunitas lintas etnis, seperti komunitas Tay Kak Sie, perempuan berkebaya, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama.
“Rombongan Ibu Wali Kota, dan Bapak Wakil Wali Kota (Iswar Aminuddin serta Forkompimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) menggunakan kereta kencana,” katanya.
Pengusaha Angkot Semarang Merugi Jutaan Rupiah Gegara Jalan Berlubang
Rombongan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum ini menyusuri Jalan Pemuda hingga prosesi penyerahan Suhuf Halaqah dari Tafsir Anom.
Kemudian, Agustina akan membacakan Suhuf Halaqah, yaitu pengumuman tentang tibanya bulan Ramadan di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang Kauman.
“Yang biasanya di serambi masjid akan kami lakukan di lapangan Aloon-aloon. Lalu pembagian roti ganjel rel,” ujarnya.
Prosesi Dugderan berlanjut ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gajah Raya Kota Semarang. Di sana Gubernur Jateng terpilih Ahmad Luthfi akan bertindak sebagai Kanjeng Mas Raden Tumenggung Probo Hadikusumo yang membacakan Suhuf Halaqah untuk warga Jateng.
“Ini event besar pertama yang dilakukan oleh Ibu Wali Kota, dan Bapak Gubernur sekaligus ajang perkenalkan kepada masyarakat,” katanya.