Cerita Bima Arya “Ngantor” Naik KRL, Sempat Dengar Curhat Penumpang Lain

by -di lihat 0 kali

– Naik transportasi umum, apalagi Kereta Rel Listrik (KRL) dari rumah ke kantor, bukan suatu persoalan bagi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya.

Bima mengaku tidak masalah jika “ngantor” ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, dari rumahnya di Bogor dengan KRL.

“Apalagi yang sudah terkoneksi dengan baik, seperti naik KRL dari Bogor sampai Kemendagri,” ucap eks Wali Kota Bogor itu.

Bima menuturkan, dirinya sangat mungkin naik transportasi umum untuk bekerja dari Bogor ke Jakarta ataupun pulang kerja dari Jakarta ke Bogor jika kondisi memungkinkan.

Menurutnya, duduk di KRL selama dua jam juga bisa nyaman untuk membaca buku. Namun, kondisi itu berbeda jika harus berdesak-desakan di KRL.

“Sebetulnya, kalau dapat kesempatan untuk duduk di KRL, bisa sambil bekerja atau membaca di KRL sama nyamannya dengan menggunakan mobil,” kata Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

“Tapi kalau harus berdiri selama 2 jam, itu beda ceritanya, bahkan mengeluarkan ponsel saja sulit. Sehingga 2 jam bisa sangat tidak produktif dibandingkan duduk di mobil,” ucapnya.

Bima pun mengaku mendapatkan banyak cerita saat naik KRL. Salah satunya, perjuangan untuk berdesak-desakan di KRL selama belasan tahun.

Dia bilang, banyak penumpang yang mempertanyakan pengurangan gerbong kereta. Pasalnya, pengurangan ini berdampak pada penumpukan penumpang pada setiap gerbong.

“Di KRL banyak yang curhat tentang perjuangan mereka berhimpitan di KRL, bahkan ada yang sudah belasan puluhan tahun terbiasa dengan kondisi seperti ini,” kata Bima.

“Mereka kadang bingung kenapa gerbong suka dikurangi. Seperti kemarin pada saat saya naik KRL, yang awalnya 12 menjadi 10 gerbong,” ucapnya.

Kendati demikian, Bima mengaku tidak masalah dengan kondisi tersebut.

“Jadi intinya, kalau kondisi memungkinkan, sebisa mungkin akan menggunakan transportasi umum mau berangkat maupun pulang,” katanya.

Bima membagikan momen saat menjawab tantangan publik untuk menggunakan transportasi umum ke tempat kerjanya.

Momen tersebut dia unggah di akun media sosial Instagram pribadi miliknya @bimaaryasugiarto, Rabu (5/2/2025).

Pada video tersebut, Bima menunjukkan dirinya naik KRL dari rumahnya di Bogor ke Kantor Kemendagri di Jakarta.

“Banyak yang usul supaya pejabat itu naik transportasi publik ke kantor, saya mau coba kalau dari Bogor sampai kantor itu berapa lama, naik grab dari rumah, nyambung pakai kereta,” kata Bima dalam video tersebut.

Turun dari taksi online, ia berjalan kaki untuk masuk ke peron stasiun. Di dalam stasiun, ia menyapa dan bersalaman dengan petugas keamanan.

Meski seorang pejabat, tidak terlihat adanya pengamanan khusus untuk Bima. Bima hanya ditemani seorang staf berkemeja putih.

Ia kemudian masuk ke dalam KRL yang tersedia di stasiun tersebut. Seolah telah terbiasa, Bima berjalan santai menelusuri satu gerbong ke gerbong lainnya, sebelum memilih berdiri di salah satu sudut.

“06.28 kereta jalan,” ujar Bima sambil menunjukkan jam tangannya.

Awalnya, penumpang di KRL yang ditumpanginya saat itu masih cukup longgar. Namun, setelah melalui beberapa stasiun, kondisi gerbong KRL menjadi penuh.

Bima yang tak dapat tempat duduk saat itu berdiri bersama sejumlah penumpang lainnya. Beberapa penumpang KRL ternyata mengenali mantan wali kota Bogor itu.

Mereka lantas berswafoto bersama Bima. Nampak politikus PAN itu meladeni dan sesekali berbincang dengan para “roker” atau “angker,” julukan untuk penumpang transportasi massal tersebut.

Bima turun di Stasiun Juanda, di Jakarta Pusat dan berjalan kaki menuju Kantor Kemendagri.

“07.47 sampai Stasiun Juanda,” ujar Bima.

Tentang Penulis: Samsul Budaeri

Gravatar Image
Samsul Budaeri adalah seorang penulis dan koresponden di media online BOGORMEDIA. Dia juga sebagai Admin di website media tersebut.

No More Posts Available.

No more pages to load.