bogormedia.com – Aksi begal motor yang di sertai kekerasan terjadi di Jalan Raya Cikaret, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (5/1/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.
Korban begal tersebut sampai putus jari tangan kelingkingnya.
Warga yang berada di lokasi, Erick (35) menjelaskan, saat kejadi korban melintas seorang diri dari arah Jalan Raya Bogor Menuju Cikaret.
Sesampainya di depan SPBU yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP), korban di hadang oleh orang tak di kenal bersenjata tajam.
“Saya kurang paham waktu kejadiannya bagaimana, pas saya dateng posisinya motornya udah jatuh sama jari kelingking kanannya udah putus,” ujarnya yang di kutip dari tribunnews oleh kabarbogor.com, Sabtu (7/1/2023).
Saat kejadian, Erik mengaku mendengar teriakan korban, sehinggal hal itu lah yang membuat dirinya dan warga lainnya mendatangi sumber suara.
“Saya denger korban teriak maling-maling, terus saya lari nyamperin, di situ udah ada pengendara yang lewat juga nolongin, korban langsung di bawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Erik menyebut, saat itu kondisi jalan memang dalam keadaan sepi yang melintas ataupun warga di sekitar jalan tersebut.
Selain itu, kamera pengawas yang berada di SPBU tersebut tidak menyorot ke lokasi, sehingga sangat minim kesaksian.
“Kita engga sempet banyak nanya kejadiannya bagaimana, karena posisinya korban gugup terus luka juga, yang penting kan nyelametin korban dulu,” katanya.
Dari dugaan aksi percobaan pembegalan tersebut, pelaku tidak berhasil mengambil kendaraan ataupun barang bawaan korban.
Hanya saja, kata dia, kunci motor korban di duga berhasil di ambil oleh pelaku.
“Setau saya engga ada yang ilang, orangnya masih pake tas, motornya ada cuma kuncinya aja yang di bawa pelaku, akhirnya motornya di simpen di pom bensin, engga lama motornya di amanain sama polisi kayaknya,” tandasnya.
Bikin Resah Warga
Pasca kejadian dugaan aksi percobaan pembegalan tersebut, warga menjadi resah saat keluar malam.
“Abis denger kaya gitu kan yang mau aktifitas jadi mikir-mikir, kalo risih mah ya pasti risih. Sama aja ngeganggu ketenangan masyarakat,” ujar Erick.
Di samping itu, ia juga merasa iba dengan masyarakat yang beraktifitas saat jam-jam rawan. Hal itupun membuat rasa takut tersendiri di masyarakat.
“Kalau saya mah kasian, namanya orang kan aktifitas ada yang pagi. Pergi kepasar kalo jadi korban kan kasian keluarganya yang di rumah,” ucapnya.
Erik berharap setelah kejadian tersebut pihak-pihak terkait lebih mengetatkan kembali pengaman di wilayah tersebut, agar hal serupa tak terulang kembali.
“Pengennya karena udah kejadjan kaya gitu ada yang buat patroli, buat ngamanin biar warga engga resah. Karena mulai jam 1 jam 2 daerah sini udah sepi,” katanya.
(tribunnews/Samsul)
